Penggunaan Antibiotik dalam masyarakat saat ini merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi, hampir setiap anggota masyarakat pernah menggunakan antibiotik, baik dari kalangan menengah keatas hingga menengah kebawah, dari yang berpendidikan tinggi hingga rendah, dari anak-anak hingga dewasa. Namun masalah yang terjadi dimasyarakat ialah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara penggunaan antibiotik dan dampak dari penggunaan antibiotik yang tidak sesuai ketentuan yang berakibat ketidak disiplinan seseorang dalam penggunaan antibiotik dalam terapi. Dan kali ini kami akan mencoba menjelaskan bagaimana dampak ketika seseorang tidak disiplin dalam penggunaan antibiotik.
Kedisiplinan penggunaan antibiotik ialah kepatuhan seseorang dalam penggunaan antibiotik yang diberikan dalam terapi sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh apoteker ataupun dokter yang mencakup cara menggunaan, waktu pengguaan, dan dosis penggunaan.
Sebelum kita membahas mengenai dampak dari penggunaan antibiotik yang tidak disiplin sebaiknya mengetahui terlebih dahulu tentang antibiotik. Antibiotik ialah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengan desinfektan karena cara kerjanya. Desinfektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.
Antibiotik terbagi dalam beberapa golongan berdasarkan terget kerjanya, diantaranya yaitu :
- Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, contohnya golongan Penisilin, Polipeptida dan Sefalosporin, misalnya ampisilin, penisilin G.
- Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone, contohnya rifampisin, aktinomisin D, asam nalidiksat.
- Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan Makrolida, Aminoglikosida, dan Tetrasiklin, contohnya gentamisin, kloramfenikol, kanamisin, streptomisin, tetrasiklin, oksitetrasiklin, eritromisin, azitromisin.
- Inhibitor fungsi membran sel, contohya ionomisin, valinomisin.
- Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida, contohnya oligomisin, tunikamisin.
- Antimetabolit, contohnya azaserine.
Penggunaan antibiotik yang tidak disiplin akan mengakibatkan resistensi, yaitu kondisi dimana bakteri telah kebal terhadap atibiotik. Karena bakteri dapat mengenali pola dari antibiotik yang diberikan dan bakteri mendapatkan selang waktu atau kondisi dimana bakteri tersebut dapat mempersiapkan diri untuk menangkal antibiotik yang dapat merusaknya. Pada umumnya yaitu dengan perubahan gen dalam inti sel bakteri tersebut yang berakibat berubahan anatomi fisilogi tubuhnya. Sebagai contohnya yaitu resistensi bakteri terhadap antibiotik golongan beta-laktam, contohnya penicilin dan ampicilin, yang pada kondisi resistensi bakteri telah mempunyai enzim beta-laktamase yang dapat memecah cincin beta-laktam dari antibiotik yang dapat merusak dinding sel bakteri yang berakhibat pecahya sel bakteri (sitolisis) sehingga antibiotik beta-laktam terinaktifasi, dan terjadilah resistensi.
Kondisi resistensi memaksa seseorang harus menggunakan jenis antibiotik yang lebih poten, karena antibiotik yang diberikan sebelumnya sudah tidak berefek positif lagi dalam terapi penyembuhan, dan apabila penggunaan antibiotik yang baru seseorang tersebut kembali tidak disiplin dalam penggunaannya, maka akan terjadi resitensi kembali dan terapi pada kondisi seperti ini dengan menaikan dosis atau pergantian jenis antibiotik dengan jenis antibiotik yang lebih poten dari yang sebelumnya dan apabila kondisi sifat pasien tetap tidak disiplin dalam menggunakan antibiotik, maka akan sampai dimana tidak ada antibiotik lagi yang afektif dalam penyembuhan penyakit infeksi yang diderita.
Sekian yang dapat kami bagi mengenai informasi bahaya ketidak disiplinan peggunaan Anti-biotik, TERIMKASIH TELAH MEMBACA BLOG KAMI, J
Muhammad Maadani. Calon S.Farm, Apt.
1208010072